Peran Mahasiswa dalam Meningkatkan Pendidikan dan Peradaban Masyarakat di Kampung Halaman/Pedesan

Peran Mahasiswa dalam Meningkatkan Pendidikan dan Peradaban Masyarakat di Kampung Halaman/Pedesaan


Seperti apa yang di resahkan oleh Abdul Ghaffar dalam sebuah Essay nya, “Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi. Tetapi pada dasarnya makna mahasiswa tidak sesempit itu.

Terdaftar sebagai mahasiswa di sebuah perguruan tinggi hanyalah syarat administratif menjadi mahasiswa, tetapi menjadi mahasiswa mengandung pengertian yang lebih luas dari sekedar masalah administratif itu sendiri” (Ghaffar Albab Maarif: Essay).

Demikian juga Nurul Atqiya dalam hal yang sama beliau mengungkapkan:

"Menyandang gelar mahasiswa merupakan suatu kebanggaan sekaligus tantangan. Betapa tidak, ekspektasi dan tanggungjawab yang diemban oleh mahasiswa begitu besar. 
Mahasiswa merupakan generasi muda yang memiliki peranan penting dalam meningkatkan mutu pendidikan khususnya minat baca. Mahasiswa adalah insan akademis yang juga sebagai makhluk sosial” (Nurul Atqiya: Essay).

Sejarah perjalanan bangsa Indonesia juga tidak terlepas dari peran atau gerakan-gerakan yang dilakukan oleh Mahasiswa Indonesia, gerakan mahasiswa memiliki andil besar dalam peristiwa sumpah pemuda 1928, gerakan-gerakan menuju kemerdekaan 1945, lahirnya Orde Baru tahun 1966 dan Reformasi tahun 1998.

Dalam sejarah tersebut artinya mahasiswa punya peran yang besar bagi perubahan bangsa ini. Peran  tersebut diharapkan tidak putus sebagai agen perubahan bangsa (agent of change) dimanapun dan sampai kapanpun.

Oleh karena itu peran mahasiswa-mahasiswa Indonesia (meliputi juga mahasiswi) diharapkan tidak hanya berhenti pada gerakan-gerakan yang pernah diperjuangkan dulu atau bahkan hanya sekedar bangga punya title “Mahasiswa” yang sejarah mengatakan “Mahasiswa punya andil besar dalam perubahan Bangsa”.

Sebagai manusia Intelektual mahasiswa harus bisa mengembangkan dan turut berpartisipasi dalam tanda kutip Era ini, mengembangkan pendidikan serta membantu perubahan bangsa, dimanapun mereka berada lebih-lebih ketika mereka pulang ke kampung halaman atau desa.

Masyarakat awam desa menilai Wong Kuliahan adalah orang pintar, berpendidikan, berpengalaman dan sebagainya, disitulah mahasiswa harus menjaga image/citra posutif nya.

                  

   "Mahasiswa mempunyai peran penting  untuk mendedikasikan ilmu dan pengalamannya untuk generasi Bangsa".

Terngiang dalam benak sosok Bung Karno yang membuat dunia ikut bergetar pernah berkata dalam pidatonya “Beri aku 10 pemuda (mahasiswa) akan kugoncangkan dunia,” itulah sepenggal isi pidato Bapak Proklamator Ir. Soekarno, founding father bangsa ini, yang mengisyaratkan begitu penting peran mahasiswa dalam mengubah kehidupan bangsa ini. Dengan tingkat intelektual yang dimiliki mahasiswa, diharapkan dapat memberikan perubahan yang berarti terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia.

Abdul Ghaffar dalam Esai nya menuliskan, sebagai Mahasiswa ada beberapa peran seperti apa yang di ungkapkan oleh Isjoni, “Ada dua peran mahasiswa dalam meningkatkan mutu pendidikan:

(1) berperan sebagai petugas knowledge transfer dari dunia kampus menuju luar kampus dalam upaya mencerdaskan bangsa dalam berbagai bidang terutama kalangan menengah ke bawah;

(2) sebagai pelopor dalam pembentukan (community development) untuk memacu dinamisasi kehidupan masyarakat kelas menengah ke bawah.” Membaca zaman sangatlah urgent bagi mahasiswa dalam meningkatkan peradaban desa, bahkan memberanikan diri melebur dalam masyarakat, ikut kerjabhakti/jaga kampling. sehingga diriya.



Mahasiswa yang sebenar-benarnya adalah mahasiswa yang tidak sekedar memikirkan kepentingan akademis semata. Namun jauh tersirat dalam benaknya tentang arti dan kualitas hidupnya sebagai pribadi yang mampu mengabdi terhadap masyarakat.

Pribadi yang diharapkan dalam hal ini adalah pribadi yang mampu melihat permasalahan disekitarnya serta menjadi bagian penentu arah dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Suatu keadaan yang sangat menyedihkan terhadap rendahnya minat baca di Indonesia hendaknya menjadi perhatian mahasiswa.

Diantara amanah(tugas) Mahawiswa di luar kamus dalam hal ini mengacu pada kampung halaman/desa yaitu:

Sebagai tauladan(contoh) yang baik khususnya bagi anak-anak generasi bangsa di desa, Sebagai fasilitaor; merupakan peran mahasiswa memberikan pelayanan bagi orang lain misalnya, membantu anak-anak kampung belajar, membantu keaslahatan umum.

Mempunyai greade(tingkat) kepekaan yang tinggi terhadap fenomena, permasalahan, atau peristiwa yang terjadi, Mempunyai jiwa sosial yang tinggi terhadap masyarakat, seyogyanya mahasiswalah yang menjemput bola.

Menjadi pelopor perubahan yang lebih baik, dalam hal ini, Membentuk atau mengembangkan dunia pendidikan di kampung halaman/desa, Pendorong atau pembangkit, terhadap kelompok yang sudah ada di masyarakat yang belum maksimal dan berusaha memaksimalkan dalam hal fungsi, Mengontrol terhadap kebijakan pemerintah.
mahasiswa peka terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah, mengajukan pendapat dan solusi terhadap masalah-masalah yang terjadi di desa.

Dengan peran intelektual mahasiswa dalam meningkatkan pendidikan dan peradaban masyarakat kampung/desa maka kemajuan dan kesejahteraan bangsa akan terlihat lebih jelas di pelupuk mata.

Oleh karena itu, kita sebagai mahasiswa yang nantinya kan menggantikan pemimpin-pemimpin bangsa sudah saatnya menjalankan tugas/peran dan fungsi mahasiswa, sehingga peran tersebut diharapkan akan terus melekat pada saat nanti kita (mahasiswa) menggantikan posisi mereka (pemimpin-pemimpin bangsa).

Demikian, semoga bermanfaat.
Dan Terimakasih.



Oleh: Aan Heri Ustadzi
Tim Redaksi: Aan Heri Ustadzi, Muhammad Arifin, dan Ari Handika

Email: aanheri2929@gmail.com; 
IG: @aanustadzi @ariefmanba@masdika


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendekatan Antropologi dalam Penelitian Hukum

Ramadan dan Keutamaannya

Sejarah Makam Waliyullah Ki Ageng Singkil (Ki Ageng Nguncup) dan Nyai Roro Sekarjati- Sidomulyo Kenteng Toroh Grobogan